Dear You, Welcome To My Personal Blog "svaxnet" By. Simon Rizyard Banundi

Kamis, 10 Mei 2012

SUDUT PANDANG : INTELIJEN DI PAPUA (PART 2)


By. Simon Rizyard Banundi


Allan Nairn Journalis & Activist/Moriand.doc
Secara factual sulit mengungkap bagaimana dan sejak kapan jika memang pendekatan keamanan untuk Papua ada dan dipertahankan secara rahasia oleh Jakarta, tetapi mengacu pada fakta yang ada, sekitar tahun 2010 lalu Allan Nairn (Jurnalis AS) melalui Blog Pribadi tertanggal 9 November 2010 dalam tajuk BreakingNews :menuliskan Secret Files Show Kopassus, Indonesia’s Special Forces, Targets Papuan Churches, Civilians. http://www.allannairn.com/2010/11/breaking-news-secret-files-show.html Alan Nairn saat itu mengungkap bocoran dokument rahasia aparat keamanan yang telah menargetkan pemimpin gereja dan pekerja – pekerja sosial dalam black list  kelompok separatis Papua merdeka.
Read More

Nyatanya bukanlah Allan Nairn seorang diri yang mengungkap praktik rahasia aktor keamanan Indonesia, tetapi selang setahun kemudian pada tanggal 13 Agustus 2011, Media Australia The Age menggegerkan publik Indonesia dengan tajk berita "Indonesia Special Forces Paranoid Over Papua" atau  Pasukan elit indonesia mengalami ketakutan yang berlebihan terhadap Papua http://www.theage.com.au/national/indonesian-special-forces-paranoid-over-papua-20110812-1ir2h.html The Age menuliskan pemimpin gereja, akademisi juga wartawan telah menjadi target militer atas dukungan mereka terhadap gerakan Papua merdeka.


Naomi Robson, The Age/moriand.doc
Namun faktanya publikasi Alan Nairn serta The Age (Australia) tidak serta merta menghentikan publish informasi yang cukup menggetarkan Negara tersebut, memasuki Tahun 2012 faktanya mulai mengalami perkembangan, pada awal Februari tahun 2012, West Papua Action Team (WPAT) merilis publikasi Kopasus Organizes propaganda offensive on west papua, atau “Kopassus mengatur serangan propaganda di Papua Barat”. http://tabloidjubi.com/artikel/interviews-a-indepth-stories/16831-kopassus-organizes-propaganda-offensive-on-west-papua.  Publikasi ini mengungkap kerja sama PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) bersama Kopassus dalam menggelar pelatihan yang didanai oleh Dephan demi menstabilkan situasi Politik Papua.

bila kita mencermati fakta di atas "ketika Jakarta mengembar gemborkan pendekatan kesejahteraan sebagai soft approach untuk Papua justru bertolak belakang dengan operasi – operasi rahasia (secreet operation) intelijen actor keamanan yang di-deployed di Papua dan Papua Barat", tergambar dengan jelas bahwa sebenarnya disaat yang bersamaan (pendekataan kesejahteraan) telah ada juga pendekatan keamanan (security approach) yang terus dipeliahara secara rahasia.

Daniel L.(PWI) & Izak P. (Kopasus)/moriand.doc.
Rentetan insiden – insiden berdarah seperti, penembakan di Tembagapura, di Paniai, di Nafri, Insiden Anggota BIN yang hilang di Pantai Sidey Manokwari, Insiden Tewasnya anggota PETAPA Pasca Kongres Rakyat Papua III, penembakan pesawat Trigana di mulia puncak Jaya tidak dapat diungkap ke Pengadilan oleh penegak hukum adalah fakta – fakta bahwa patut diduga telah ada pendekatan yang bersifat tertutup dan sistematis dilakukan oleh Negara terhadap rakyat Indonesia yang ada di Papua. Ketika sang ikon pejuang Kelly Kwalik semasa hidup selalu dituduh mendalangi aksi – aksi bersenjata di Papua, ironsinya pasca yang bersangkutan dieksekusi melalui operasi rahasia dini hari sekitar tanggal 16 Desember 2009 justru insiden penembakan yang misterius gencar terjadi di Papua. Apakah ini menjadi bagian dari pendekatan keamanan yang kini menjadi domain intelijen TNI secara khusus. Iklim demokrasi Indonesia sebenarnya tidak memungkinkan hal demikian, bagaimana mungkin klaim Negara Demokrasi terbesar ketiga didunia dipertahankan sementara kekerasan dan pelanggaran HAM berlangsung secara masif dan sistematis melalui operasi – operasi rahasia.... (moriand)  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar